Sang Penakluk KONSTANTINOPEL
ada kisah nyata yang sangat inspiratif dan memotivasi kita Mari kita
baca kisah nyata ini hingga selesai. Kita renungi bersama nilai-nilai
yang ada di dalam cerita ini. Untuk kemudian berusaha mengamalkannya.
Dalam sejarah Islam pernah ada seorang pemuda yang sangat shaleh,
usianya baru 21 tahun tapi sudah berani menjadi panglima perang
penakhluk benua Eropa. Siapakah dia………….??? Dialah Sultan Muhammad Al
Fatih (30 Maret 1432 – 3 Mei 1481)
. Ia merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran
Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang militer, sains,
matematika & menguasai 6 BAHASA saat berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu'. (lengkap sudah, Ini nih….baru yang namanya pemuda idaman! ^_^)
Sultan Muhammad Al Fatih tumbuh menjadi remaja yang memiliki
kepribadian unggul. Beliau menjadi Sultan, dalam usia 19 tahun
menggantikan sang ayah. Kejayaan dan kesuksesan hidup telah ia raih di
usia yang begitu muda. Ia-pun dikenang jutaan manusia sepanjang abad.
Harum nama Sultan Al Fatih diperoleh berkat kemampuan beliau
menakklukkan benteng terkuat imperium Byzantium, KONSTANTINOPEL. Sultan
Muhammad Al Fatih adalah seorang yang shaleh, dan mulia akhlaknya.
Sifatnya tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, tegas dalam
membuat keputusan dan mempunyai kemampuan mengawasi diri (self control)
yang luar biasa. (Wah, Jauh banget ma qt yang suka grusah-grusuh ga’ sabar).
Dalam sejarah ditulis, bahwa pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis, 6 April 1453 M.
Di hadapan tentaranya, Sulthan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah
mengingatkan tentang keutamaan jihad, kepentingan memuliakan niat dan
harapan kemenangan di hadapan Allah SWT. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an mengenai hal itu serta hadis Nabi SAW tentang pembukaan kota Konstantinopel : “Kota
Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya
adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya
adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Ini semua memberikan semangat yang luar biasa pada pasukan kaum
muslimin, sehingga lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan
doa kepada Allah SWT. Stltan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan
besar-besaran ke Benteng Bizantium. Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa, 29 Mei 1453 M,
serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya
meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota.
Tentara kaum muslimin pun akhirnya berhasil menembus jantung
kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan
bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat
juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya
mengantarkan cita-cita mereka.
Suatu hari timbul persoalan, ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum’at yang pertama kali di kota itu.
“Siapakah yang layak menjadi imam shalat jum’at?” tak ada
jawaban. Tak ada yang berani yang menawarkan diri ! lalu Muhammad Al
Fatih tegak berdiri. Beliau meminta kepada seluruh rakyatnya untuk
bangun berdiri.
Kemudian beliau bertanya. “ Siapakah
diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh hingga hari ini
pernah meninggalkan shalat wajib lima waktu, silakan duduk!!”
Subhanalloh……!!! Maha suci Allah ! tak seorangpun pasukan islam yang
duduk. Semua tegak berdiri. Apa artinya? Itu berarti, tentara islam
pimpinan Muhammad Al Fatih sejak masa remaja mereka hingga hari ini,
tak seorangpun yang meninggalkan shalat fardhu. Tak sekalipun mereka
melalaik`n shalat fardhu. Luar biasa…..!!!!! !
Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya: “ Siapa
diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah
meninggalkan shalat sunah rawatib? Kalau ada yang pernah meninggalkan
shalat sunah sekali saja silakan duduk!!!”. Sebagian lainya segera
duduk. Artinya, pasukan islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati,
tidak pernah meninggalkan shalat sunah setelah maghrib, dua roka’at
sebelum shubuh dan shalat rowatib lainnya. Namun ada yang pernah
meninggalkanya. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai
muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur, pasukan islam Al Fatih.
Dengan mengedarkan matanya ke seluruh rakyat dan pasukanya, Muhammad Al Fatih kembali berseru lalu bertanya: “ Siapa
diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah
meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah
meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk!!”
APA YANG TERJADI…???? Terlukislah pemandangan yang menakjubkan
sejarawan barat dan timur. Semua yang hadir dengan cepat duduk!!” Hanya
ada seorang saja yang tetap tegak berdiri. Siapakah dia??? dialah,
Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk benteng super power Byzantium
Konstantinopel. Beliaulah yang pantas menjadi imam shalat jumat hari
itu. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja selalu mengisi
butir-butir malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah SWT, tidak
pernah kosong/absen semalampun.
Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bungkai ketakwaan
kepada Allah SWT. Layaklah jika Muhammad al Fatih diberi gelar Sang
Pedang Malam. Shalat Tahajud merupakan modal yang sangat penting untuk
membangun kekuatan ruhiyah dalam kesuksesan Al Fatih dikemudian
hari. Sehingga islam jaya, berkilau-kilau cahayanya selama 500 tahun di
bumi eropa sejak abad ke-15.
Yuk, bercermin dari kisah diatas. Perbaiki sholat fardhu kita yang 5
waktu, jaga dia supaya gak bolong-bolong. Lengkapi ibadah kita dengan
sholat sunah Rawatib, sempurnakan dengan Sholat Tahajud. Semoga kita
menjadi muslim yang dicintai Allah SWT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar